Senin, 24 Maret 2014

Untuk Fanya

Note:
Ini adalah cerpen pertamaku:3 dibuat pas kls 8._./haaaa-_-/
bahasa yg digunakan msh alay,gajls,dll._. Hati-hati membacanya yaaaa;3;3wkwkwk
***
UNTUK FANYA

Ashilla adalah seorang gadis yg berusia 16 tahun. Ia kini kelas X. Gadis yg bernama lengkap Ashilla Zhyan Anastasya ini biasa dipanggil Shilla. Shilla mempunyai sahabat yg bernama Zefanya Velyana, biasa dipanggil Fanya. Fanya mempunyai penyakit Ginjal. Fanya sering sekali sakit-sakitan. Terkadang Shilla merasa kasihan dengan keadaan sahabatnya itu. Tapi, walaupun Fanya mempunyai penyakit, mereka tetap sahabatan. Shilla dan Fanya selalu berbagi cerita, baik suka maupun duka. Fanya sedang menyukai seorang laki-laki. Laki-laki itu bernama Farel. Farel memang ganteng, pinter, baik lagi. Tak heran, jika ia disukai banyak wanita. Tetapi akhir2 ini, Farel sering deketin dan perhatian gitu sama Shilla, terkadang Fanya suka cemburu melihat keakraban mereka berdua. Tapi semua itu ditahan oleh Fanya.
Pagi-pagi sekali, Shilla sudah siap-siap untuk beranngkat ke sekolah. Shilla pun berangkat sekolah bersama kakaknya Ilham. Ilham satu sekolah dengan Shilla, tetapi Ilham kelas XII.
Setelah nyampe ke sekolah, Shilla pun langsung menuju kelas X-2 IPA (kelasnya). Hari ini pelajaran Olahraga. Biasanya Fanya tidak ikut pel. Olahraga, tapi skrg dia ikutan. Setelah berganti baju menjadi baju olahraga, Shilla dan Fanya pun pergi ke lapangan. Olahraga kali ini temanya lari, setelah lari tiba2 Fanya pingsan. Dan langsung dibawa ke rumah sakit. Shilla sangat khawatir dgn keadaan sahabatnya itu. Dan pada saat pulang sekolah, Shilla menengok Fanya ke rumah sakit dengan Farel.
            Mereka berdua pun berangkat menuju Rumah Sakit. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di Rumah Sakit, karena letaknya tidak jauh dari sekolah.
            Shilla dan Farel langsung menanyakan ruangan Fanya kepada petugas Rumah Sakit.
“Permisi Mba, saya mau nanya. Pasien yg bernama Fanya dirawat diruangan mana ya?” tanya Shilla sopan
“Zefanya Velyana yg menderita sakit ginjal?” tanya petugas balik
“Iya mba” jawab Shilla
“Oh, Zefanya dirawat di ruang VIP lantai 2” ucap petugas itu
“Makasih ya Mbak” ucap Shilla
“Sama-sama”
Shilla dan Farel langsung menuju lantai 2. Tak lama kemudian mereka sampai di ruangan tunggu. Disana terlihat ada Tante Irma (Mama Fanya) sendirian.
“Tante, gimana kondisi Fanya tan? Gimana?” tanya Shilla khawatir
“Sabar Shill, sabar” ucap Farel menenangkan
“Kamu Shilla? Fanya masih ditangani tim Dokter sayang” ucap Tante Irma menangis
“Iya Tante, saya Shilla sahabat Fanya. Tante yg sabar yah, semoga Fanya baik2 saja.” ujar Shilla sambil memeluk Tante Irma
“Amin. Makasih ya sayang” ucap Tante Irma
“Iya Tante, sama-sama” ucap Shilla
            Akhirnya setelah beberapa jam menunggu, dokter keluar juga dari ruangan Fanya.
“Dok, gimana keadaan anak saya dok? Gimana? Dia gapapa kan? Dia baik-baik aja kan dok?” tanya Tante Irma panik
“Tante, tenang tan tenang. Biar Dokter menjelaskan bagaimana kondisi Fanya. Tante yg sabar” ujar Farel menenangkan
“Baiklah, Ibu tenang dulu. Kondisi Fanya saat ini masih kritis, dan dalam waktu dekat ini harus segera mendpat donor ginjal. Kalau tidak, bisa saja nyawanya tidak tertolong” ucap Dokter
“Apa? Ambil ginjal saya dok, ambil saja. Saya akan lakukan apapun demi Fanya dok” ucap Tante Irma sambil menangis
“Tante, sabar” ujar Shilla
“Baik, Ibu ikut ke ruangan saya sekarang untuk diperiksa kesehatan, dan jika kondisi ibu baik, kita periksa ginjal Ibu, apakah cocok atau tidak dengan Fanya” ucap Dokter
“Iya Dok” kata Tante Irma
Tante Irma pun ke ruangan Dokter untuk diperiksa.
“Dok, boleh saya dan Shilla masuk?” tanya Farel sambil menunjuk ke arah ruangan Fanya
“Oh boleh, silahkan” jawab Dokter
Shilla dan Farel masuk ke ruangan Fanya. Terlihat Fanya sedang berbaring lemah tak berdaya di atas ranjang.
“Fanya” ucap Shilla
“Shilla, Farel?” jawab Fanya. Ternyata Fanya sudah sadar
“Fanya kamu udh sadar?” tanya Shilla
“Kamu ngapain kesini? Bukannya kamu lg seneng2 sm Farel?” ucap Fanya sinis
“Maksud kamu apa Fany?” tanya Shilla balik
“Fanya, kita dateng kesini buat ngejenguk kamu, kok kamu malah marah2 sih” ucap Farel
Tiba2 Dokter dan Tante Irma masuk ke ruangan Fanya
“Fanya sayang, kamu udh sadar nak?” ucap Tante Irma
“Udh ma” jawb Fanya singkat
“Tante, gimana?” tanya Farel
Tante Irma pun mengajak Shilla dan Farel untuk keluar dari ruangan Fanya
“Tante ada apa?” tanta Shilla
“Kondisi tante sedang tidk sehat, jadi tante tdk diizinkan buat mendonorkan ginjal L” ucap Tante Irma
“Apa? Jd gimana dgn Fanya Tante?” tanya Shilla khawatir
“Mungkin kita harus menunggu orang yg berbaik hati untuk mendonorkan ginjalnya kpd Fanya” jwb Tante Irma
“Boleh saya mendonorkan ginjal saya Tan?” ucap Shilla tiba2
“Kamu apa2an sih Shill?” tanya Farel khawatir
“Kamu serius Shill?” tanya Tante Irma
“Insya Allha Tante, saya kasihan liat sahabat saya Fanya. Saya pengen dia sehat kembali” jawab Shilla
“Jangan Shil, ini membahayakan kondisi kamu” ucap farel
“Farel, kamu tenang aja. Aku gapapa kok, aku baik2 aja” ucap Shilla
“Yaudah deh” pasrah Farel
            Akhirnya setelah diperiksa kesehatan, Shilla baik2 saja. Dan waktu diperiksa ginjal, ternyata ginjal Shilla cocok dgn ginjal Fanya.
            Besoknya, operasi pun dimulai. Dan berjalan dgn lancar.
“Semoga mereka berdua baik2 aja ya” ucap Tante Irma khawatir
“Iya Tan, amin” ucp Farel
Dokter pun keluar, dan mengatakan bahwa operasi berjalan dgn lancar. Dokter juga membawa sepucuk surat, katanya itu dari Shilla untuk Fanya. Surat itu dititipkan ke Tante Irma
            Beberapa jam kemudian Fanya sudah sadar. Dan Tante Irma langsung memberikan surat dari Shilla.
Isinya:
Jakarta, 6 April 2012
            Fanya, maafin aku. Pasti selama ini kamu nyuekin aku, karna aku selalu dekat dengan Farel kan? Aku bener2 minta maaf Fany, aku gak bermaksud buat ngekhianatin kamu. Aku juga khawatir sama keadaan kamu Fany, makanya aku bersedia ngedonorin ginjal aku, itu demi kamu Fany. Aku pengen kita bersama2 lagi, aku pgn kamu sehat kembali. Mungkin ini bisa jadi kata2 terakhir aku buat kamu. Tapi mudah2an aku masih hidup J. Semoga ginjal aku berguna buat kamu.
Sahabatmu, Ashilla.

“Mama, jadi Shilla...” ucap Fanya
“Iya sayang, Shilla yg mendonorkan ginjalnya buat kamu” ucp Tante Irma
“Aku bener2 malu sama Shilla mah, aku malu. Aku udh salah paham sama dia mah” ucp Fanya menangis
“Udh syg, kamu jgn nyalahin diri kamu sendiri” ucp Tante Irma menenangkan
            Setelah beberapa jam, akhirnya Shilla sudah sadar, dan kondisinya sudah mulai membaik. Fanya pun sudah kembali sehat. Fanya, Tante Irma, dan Farel menengok ke ruangan Shilla.
“Shilla, gimana kondisi kamu? Udh baikan?” tanya Fanya
“Fanya? kamu udh sembuh? Alhamdulillah, aku udh baikan kok” jwb Shilla
“Shill, maafin aku. Aku udh salah sama kamu. Aku benerr2 salah paham sama kamu, dan makasih banyak kamu udh mau mendonorkan ginjal kamu buat aku. Aku gatau bagaimana cara berterima kasih sama kamu” ucap Fanya
“Iya, gapapa kok, aku udh maafin kamu. Yg aku mau, persahabatan kita tetep utuh, jangan ada perkelahian. Dan aku juga pengen kamu sehat. Aku ikhlas kok, mendonorkan ginjal aku Untuk kamu Fanya” ucap Shilla
“Makasih Shill” ucap Fanya sambil memeluk Shilla
Farel dan Tante Irma hanya tersenyum haru melihat mereka berdua.
“Kalau kamu bener2 suka sama Farel, aku restuin kok” ucap Fanya
“Maksud kamu?” tanya Shilla
“Farel juga suka sama kamu Shill” ucap Fanya
“Tapi kamu gimana Fanya?” tanya Shilla
“Kan Farelnya juga suka sama kamu, jd mau gimana lagi. Lagian apa sih yg engga buat sahabat aku?” ucap Fanya sambil tertawa
“ihh Fanya” ucap Shilla
            Akhirnya, Shilla dan Fanya kembali bersahabat. Fanya kembali sehat, dan Shilla juga baik2 saja dengan ginjalnya.

***

Aaaaaa-_- tau kok,pasti crpnnya gaje,alay,ancur,banyak typo jg;")hehehehehehehe
DON’T BE A SILENT READERS
Terimakasih^^

0 komentar:

Posting Komentar