Kemampuan teknologi dalam mengatasi
berbagai permasalahan kesehatan tidak menutup kemungkinan juga
akan menimbulkan dampak negatif. Yaitu timbulnya
penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun tidak langsung.
Efek
Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu
contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini
penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya
suatu kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat
radioaktif yang digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat
menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal
bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Begitu
halnya dengan alat komunikasi yang sering kitagunakan. Sejumlah penelitian yang
dilakuan menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh
manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak,
berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma
hingga 30 persen,mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik, acoustic
melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6 vendor telepon
seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut.
Meski belum
ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek penelitian
FranzAdlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan menganjurkanpenggunaan
telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya,kalau di sekitar Anda
tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari memakai telepon seluler.
Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja memungkinkan.
Begitu pula
dengan halnya computer yang beregenerasi menadi laptop. Mata adalah organ tubuh
yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering
memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu
terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan
lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau)
pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu
penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan
kerja juga berpengaruh pada beban mata.
Pemakaian
layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar monitor akan mengalami
keluhan pada mata, mulai dari rasapegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata
berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila
operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih
cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitorakan
jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan
timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan
lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan
keringsehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut
hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus,
ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah
yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari
pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial
radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang
diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun. Akhir-akhir ini
banyak dijual kacafilter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter
radiasi yang keluar darikomputer. Kaca filter yang dijual di pasaran lebih
sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan
sebagai filter radiasi.
Efek
Ketergantungan
Teknologi
yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang bersifat negatif
seperti sifat ketergantungan.Parapengkonsumsi obat antibiotik yang banyak
beredar di masyarakat ternyata tidak semata-matahanya mengurangi keluhan yang
ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda
dari masing-masingjenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan
tetapi timbulah suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki
tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh
negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer.
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,
menggambar ataupun melakukan aktivitas sosial.
Begitu
halnya dengan kecenduan computer yang didominasi oleh usia dini. Kecanduan
bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat
aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat kesepakatan dengan
anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer
sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu
yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan
waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer
adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu
diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya sampai anak berusia 12
tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu
mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak teknologi ini.
Kesalahan
Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat
Efek negatif
yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam mengkaji
suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan
masyarakat adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka
memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mngurangi berat badan maka salah
satu hal yang harusdilakukan adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas
makanan yang dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa periode
tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat
yang lebih rendah.
Ini
merupakan suatu persepsi yang kurang benar di mata peneliti dan pakar nutrisi.
Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk mengurangi kadar kolesterol adalah
disebutkan oleh pakat nutrisi untuk mengatur pola makan dengan memperhitungkan
takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan energi oleh tubuh. Maka dari hal
tersebut, persepsi masyarakat juga menentukan bagaimana penerapan teknologi
yang sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Proses
Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat
Sebuah
kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah Kedokteran
Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang dialamatkan www.livingto100.
com, di publikasikan begitu saja kepada masyarakat. Hal ini akan membawa
dampak buruk terhadap masyarakat yang meyakini bahwa hasil perhitungan
kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan mempengaruhi
harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang tercatat
memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.
Kerahasiaan
Seseorang Tidak Terjamin
Majunya
peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa aman atau
terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah
diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi
wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik ke dokter .Namun
hal ini masih dinilai memiliki permaslahan yang kaitannya dengan privasi pasien
dan keamanan data tersebut.
Terganggunya
Syaraf
Saraf
manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga
menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah
satu contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relative
lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini
printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer.
Kebisingan yang tinggid apat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat
berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun batas
kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selamakurang dari 8 jam per hari adalah
80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 –
50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesinpendingin (AC), maka
kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
Repetitive
Strain Injury (RSI)
RSI
merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan
sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja
(Work-RelatedUpper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang
berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini
terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan
komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerjayang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah
buruk jika tempatkerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi
keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi
tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
- Kesulitan membuka dan menutup
tangan
- Otot tangan terasa kaku
(misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
- Kesulitan menggunakan tangan
(untuk membalik halaman buku, memutar tombol atau bahkan memegang mug)
- Bangun dengan rasa sakit di
pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
- Tangan terasa dingin
- Tangan gemetar (tremor)
- Tangan terasa canggung,
bergetar atau bahkan mati rasa.
·
1. Radiasi
·
Sejumlah penelitian yang dilakuan menunjukkan
radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya
meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk
pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen,
mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker
kelenjar ludah.
2. Gangguan Reproduksi
2. Gangguan Reproduksi
·
Seperti sebuah mitos, tetapi ada sedikit data
yang menyebutkan bahwa handphone dapat memberikan efek pada kesuburan pria.
Faktanya, sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal medis, Fertility &
Serility, menguji penggunaan handphone oleh 361 pria pada sebuah klinik
kesuburan.
3. Tumor Mulut
3. Tumor Mulut
·
Penggunaan ponsel dalam waktu lama dan rutin
akan meningkatkan resiko tumor sekitar 50 persen dibanding mereka yang sama
sekali tak menggunakan ponsel.
·
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi
komputer juga ada dampak negatif terhadap psikologi maupun kesehatan.
·
Dampak negatif
psikologi yang ditimbulkan dari komputer antara lain :
·
1. Anti Sosial
·
Sikap dan perilaku anti sosial terbentuk dari
terpaan isi program dari fitur yang diciptakan dari media ini komputer. Salah
satu fitur yang banyak menghiasi isi software komputer adalah permainan. Baik
anak-anak, remaja sampai orang dewasa menggunakan komputer untuk memainkan
permainan kesukaan mereka masing-masing.
2. Computer Anxiety (kecemasan, ketakutan terhadap komputer)
2. Computer Anxiety (kecemasan, ketakutan terhadap komputer)
·
Ketakutan terhadap komputer ini menerpa hampir
sepertiga populasi pengguna dewasa komputer. Beberapa akibat dari kasus yang
paling menakutkant yang dirasakan terhadap komputer adalah mual-mual, vertigo,
dan keringat yang bercucuran.
3. Adiksi terhadap internet
3. Adiksi terhadap internet
·
Komputer juga dapat membuat kecenderungan adiksi
pada semua orang yang menggunakan komputer. Perasaan ini mendorong orang untuk
terus-menerus menggunakan komputer layaknya orang yang mengidap ketagihan
narkotika.
Sedangkan Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer adalah antara lain :
Sedangkan Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer adalah antara lain :
·
1. Radiasi Monitor
·
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah
mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke
layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang
panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat
kelelahan pada mata.
2. Terganggunya Syaraf
2. Terganggunya Syaraf
·
Printer yang menggunakan sistim buble jet
kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot
matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser
printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
·
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu
pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut
keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas
berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan
berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
***
Sekian dan terimakasih XD
0 komentar:
Posting Komentar